marketing@primasolusimedikal.com |  HP: 0812 8500 9740 |  BB: 59954935 |

Waspadai Komplikasi Aritmia, atau Gangguan Irama Jantung

Beberapa tipe aritmia bisa mengancam nyawa. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Aritmia bisa membuat jantung terasa berdebar-debar dan seperti berpacu, tapi tidak selalu berbahaya. Tipe aritmia tertentu bisa menimbulkan komplikasi serius misalnya stroke, sekitar dua dari lima kejadian stroke dipicu oleh aritmia. ”Denyut jantung yang tidak teratur, terlalu cepat atau terlau lambat menyebabkan turbukensi aliran darah sehingga mudah timbul bekuan darah yang bisa memicu penyumbatan.

Secara garis besar, aritmia terbagi enjadi takikardi (detak jantung cepat) dan brakikardi (detak jantung lambat). Tiga bentuk takikadri yang paling umum yakni denyut prematur (umumnya tidak berbahaya), supraventicular arrhythmia dan venticular arrhythmia. Pada supraventicular arrhythmia, takikardi dimulai di simpul AV yang terletak di antara serambi (jantung bagian atas) dan bilik (bagian bawah). Mencakup fibrilasi atrium (FA), atrial flutter, paroxysmal supraventicular tachycardia (PSVT) dan sindrom wolff-parkinson-white (WPW). Salah satu yang perlu diwaspadai yakni FA, aritmia serius yang paling umum, di mana bilik jantung berkonsentrasi sangat cepat dan tidak teratur. Pada FA, sinyal elektrik jantung tidak di mulai di simpul SA seperti seharusnya, melainkan di bagian lain serambi jantung.

Sinyal listrik pun berjalan tidak normal, menyebar ke seluruh serambi dengan cepat dan tidak beraturan. Ini menyebabkan dinding serambi bergetar sangat cepat (fibrilo, dan bukannya berdetak normal sehingga serambi tidak dapat memompa darah ke bilik. Akibatnya, darah dapat tergenang diserambi dan menyebabkan terbentuknya gumpalan darah. Bila gumpalan ini ada yang lepas dan mengalir ke otak, bisa terjadi stroke. Komplikasi lain yakni gagal jantung karena serambi berdetak terlalu cepat, ruang-ruang didalam jantung tidak terisi darah secara penuh. Akibatnya ,jantung tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.

Yang juga akan mengancam nyawa yakni sindrom WPW, di mana terdapat jalur ‘bypass’ yakni ‘kabel’ ekstra yang tidak normal dari serambi ke bilik. Sinyal listrik melewati jalur khusus ini sehingga mengganggu pengaturan tempo sinyal listrik jantung dan menyebabkan serambi berdetak sangat cepat. Sindrom PW adalah salah satu penyebab utama kelainan denyut jantung cepat pada bayi dan anak. Komplikasinya antara lain gagal jantung dan penurunan tekanan darah.

Pada ventricular arrhythmia, takikardi dimulai dari bilik jantung. Bisa sangat berbahaya dan biasanya memerlukan penanganan medis segera. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung dan pelemahan otot jantung. Ventricular arrhythmia antara lain meliputi takikardi ventrikel dan fibrilasi ventrikel. Pada takikardi ventrikel, bilik jantung berdetak cepat dan teratur,yang bisa berlangsung selama beberapa detik seringnya tidak menimbulkan masalah, tapi bila lebih dari itu,bisa berbahaya. Takikardi ventrikular bisa berubah menjadi aritmia yang lebih serius seperti V-fib.

V-fib terjadi bila sinyal listrik yang tidak beraturan membuat bilik gemetar,bukannya memompa. Tanpa bilik yang memompa darah ke tubuh, bisa terjadi henti jantung mendadak, yang bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit. Adapun brakikardi bisa menjadi masalah bila dnyut jantung terlalu lambat sehingga darah yang mengalir ke otak tidak cukup.”orang bisa lemas dan pingsan”. Beberapa orang memiliki detak jantung yang lebih lambat,terutama mereka yang secara fisik sangat fit. Bagi mereka,detak jantung <60/menit tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun pada orang lain, ini mungkin disebabkan penyakit atau kondisi lain.Misalnya serangan jantung, hipotiroid, ketidakseimbangan zat kimia di dalam darah misalya kalium atau konsumsi obat tertentu seperti beta blocker.

Waspadai Komplikasi Aritmia, atau Gangguan Irama Jantung

MENGHINDARI DAN MENGATASI ARITMIA

Berbeda dengan penyakit jantung koroner yang sangat berkaitan dengan gaya hidup, gangguan irama jantung secara umum tidak berkaitan langsung, meski tentu saja, apapun kondisinya, gaya hidup sehat sebaiknya dilakukan. Bisa dibilang, gangguan irama jantung muncul karena memang sudah ada bakat pada jantung. ”seiring bertambahnya usia, akan lebih sering muncul”. Pada usi tua, kadang aritmia turut dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah jantung. Namun pada usia muda di mana resiko penyumbatan rendah, aritmia lebih dipicu oleh faktor bawaan. Karenanya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah aritmia.

Yang perlu diwaspadai tapi bisa dihindari yakni fibrilasi atrium (FA), yang memicu terjadinya denyut jantung tidak teratur “seringnya, ini berhubungan dengan gaya hidup. Misalnya akibat hipertensi, rokok, sering bergadang dan konsumsi alkohol. Pemicu yang tidak berhubungan dengan gaya hidup antara lain hipertiroid, penyakit pada paru seperti pneumonia, dan penyakit jantung rematik.

Penanganan aritmia berbeda-beda tergantung jenis aritmia yang terjadi dan penyebabnya. Pada FA, tujuan pengobatan yakni mencegah ketidakstabilan sirkulasi darah di jantung dan stroke, digunakan obat pengencer darah (antikoagulan), untuk mencegah terjadinya gumpalan darah di serambi jantung.

Untuk membuat irama jantung kembali normal, detak dan ritme jantung perlu dikontrol. Kontrol detak dimaksudkan untuk menurunkan detak jantung mendekati angka normal, dilakukan dengan pemberian obat tertentu seperti beta blocker dan calcium chanel blocker. Adapun kontrol ritme memperbaiki denyut jantung normal. Bisa dengan obat seperti amiodarone,atau alat (electrical cardioverson) yang memberikan kejutan listrik.

Bisa pula dilakukan kateter ablasi. Tindakan ini bisa pula dilakukan pada takikardi tipe lainnya, seperti supraventicular tachycardia (VT). Pada SVT, penangannya lebih kompleks karena juga membutuhkan pengobatan untuk kondisi penyebabnya. Kateter ablasi merupakan tindakan operasi invasif minimal. Dimasukan kabel dari pembuluh darah paha hingga ke jantung.’Bagian jantung yang mengalami “korslet” diberikan radiofrekuensi sehingga menimbulkan panas, sehingga bagian tersebut rusak dan tidak lagi menimbulkan gangguan irama. Prosedur ini bisa dilakukan sejak usia muda, seperti yang dilakukan pada anak 8 tahun.

Untuk irama jantung yang terlalu lambat (brakikardi0, mungkin dokter perlu memasang alat pacu jantung (pacemaker). Alat ini berfungsi untuk menggantikan impuls listrik yang sudah rusak sehingga jantung bisa berdenyut normal. Pacemaker ada yang bersifat sementara dan permanen. Pemilihannya disesuaikan dengan kondisi pasien.

WhatsApp Whatsapp Us